MENGANALISA FASE PROSES HIDUP DAN BERIKUT TAHAPANNYA.

   Selama kita masih bernafas tandanya anda masih hidup , entah dalam keadaan apa anda sekarang oksigen yang kita hirup masih keluar dan masuk. Bersyukur hal yang utama untuk melanjutkan hidup, stres adalah pemicu yang membuat kita galau yang lebih konyol lagi tidak bisa berbuat apa apa. 
Di sini ada tingkatan anak tangga yang harus kita tahu dan pahami prosesnya, dari analisa yang akan saya urai ada fakta yang mengejutkan. Tingkatan strees ada pada fase yang berbeda dan ini yang menggiring manusia ketingkat kedewasaan, ya proses pendewasaan sedang di bentuk dari tingkat stres yang berbeda seperti di bawah ini.

stress anak anak fase sekolah dasar

Pada tingkat stres di tingkat ini cenderung anak anak haus akan cinta , perhatian , pujian , pengawasan , di layani , dan sebagainya. semua pernah masuk pada fase ini. Jika salah satu di atas tidak pernah ada dalam kehidupan anak anak ini. Sifat bosan akan muncul mengawali stres dari anak anak ini yang berpengaruh pada perkembangan anak, seperti jahil ,nakal , pendiam , bahkan minder dan sulit menerima pembelajaran yang mempengaruhi nilai belajar anak.

stres usia remaja sltp / slta

pada tingkat stres yang di alami pada fase ini cenderung pada tingkat sosial / pertemanan yang suka mengelompokan atau memilah bisa juga memilih , yang pada kenyataan di usia ini di tentukan dengan siapa ia bergaul maka karakter ini menempel pada dirinya. Mulai suka dengan lawan jenis yah cinta monyet gitu, di tingkat ini anak mudah sekali terbawa arus pertemanan yang lebih dekat. Sampai orang tua tidak terlalu sedekat pertemanannya, karena teman lebih berharga ketimbang keluarga ini perspektif negatif anak.

stres usia dewasa setelah pendidikan

pada tingkat stres ketika anak keluar dari dunia pendidikan ada stres kecil menghampiri nya, yaitu berpisah dari sistem pertemanan di dunia pendidikan ke dunia nyata. Siap atau tidak mereka akan berhadapan dengan realita hidup. Ujian di dunia nyata butuh angka yang nyata dan nilai hidup sedang mereka mulai.

stres berkeluarga dan bekerja

pada tingkat ini tantangan emosi yang bekerja karena kita berhadapan dengan orang yang itu itu saja , rutinitas yang rutin dan membosankan membuat kurangnya rasa merdeka. Karena ikatan surat nikah atau kultur yang jadul, yang membatasi ruang untuk waktu sendiri saja kesulitan. Kerja keras setiap harinya maka semakin keras pula keburuhan yang keluar dengan sendirinya. Di posisi ini tidak sedikit mereka berpisah karena tidak bisa mengelola emosi sesaat dan mengambil keputusan dalam situasi emosi. banyak anak terlantar dari ketukan palu hakim pengadilan agama yang tercerai berai. Keadilan untuk pasangan suami istri , dan ketidak adilan untuk anak anak.

stres momong cucu di usia lansia

pada tingkat ini suatu stres yang pasti berbeda dari yang sebelumnya di atas yaitu stres kehampaan , sunyi , rindu masa lalu yang menghantui para lansia, kangen dengan teman yang pernah dekat tetapi agak sulit menerima hidup di masa kini. Kadang rasa penyesalan selalu mendera dari kesalahan kecil yang tidak pernah bisa di perbaiki lagi, bertemu dengan sahabat lama adalah obat alamiah mereka. Cerita cerita masa lalu sangat bahagia dan mengjibur.

   Mungkin ada di lingkungan /keluarga yang di sekitaran kita mengalami hal seperti di atas, ya realita itu nyata mudah di baca tetapi tidak sedikit pula yang bisa menyelesaikannya. Atau terbengkalai begitu saja menjadi sampah yang tidak bisa di bakar ataupun musnah.

Komentar